SAAT S2 MATAKU GELAP GULITA AKIBAT GLAUKOMA

SAAT S2 MATAKU GELAP GULITA AKIBAT GLAUKOMA

Saat S2 Mataku Gelap Gulita

Assalammualaikum Sahabat UMV…
Mengawali hari Senin ini kita akan bercerita kembali tentang cerita hidup salah satu peserta dalam Pembinaan Al-Quran Braille di Kantor LSM Ummi Maktum Voice. Kisah ini diangkat dari seorang pria bernama Slamet, beliau sempat menjelaskan bahwa ia kehilangan indera penglihatannya saat sedang menempuh pendidikan S2 disalah satu perguruan tinggi. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Ternyata ketunanetraan yang beliau alami saat ini dikarenakan faktor Glaukoma. Namun, sebelum kita lebih jauh menyimak cerita dari Pak Slamet, kita akan membahas sedikit tentang Glaukoma itu sendiri.

Apa itu Glaukoma ?

Glaukoma adalah jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan terjadinya kerusakan saraf mata yang disebabkan oleh tingginya tekanan bola mata. Saraf mata adalah sekumpulan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saat saraf mata rusak, sinyal yang menyampaikan apa yang kita lihat ke otak akan terganggu. Secara perlahan, hal ini menyebabkan komplikasi Glaukoma berupa hilangnya penglihatan atau kebutaan. Glaukoma terdiri dari beberapa jenis, tetapi ada dua di antaranya yang umum terjadi, yaitu :

  1. Glaukoma sudut terbuka, yaitu Glaukoma yang terjadi akibat saluran pengalir Aqueous Humour tersumbat sebagian.
  2. Glaukoma sudut tertutup, yaitu Glaukoma yang terjadi karena saluran pengalir Aqueous Humour tertutup sepenuhnya.

Tanda-tanda dan Gejala Glaukoma

Lalu bagaimana mengenali tanda-tanda dan gejala Glaukoma ? Gejala dan tanda Glaukoma tergantung dari jenis Glaukoma yang di alami, meski hampir semuanya memiliki gejala serupa. Melansir dari situs Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa gejala atau tanda-tanda Glaukoma dapat dikenali sebagai berikut :

  1. Sakit Kepala Berat.
  2. Nyeri Mata.
  3. Mual dan Muntah.
  4. Penglihatan Kabur.
  5. Melihat lingkaran pelangi disekitar cahaya.
  6. Mata Merah.

Faktor Resiko Glaukoma

Ada banyak sekali faktor dan resiko dari Glaukoma yang dapat mempengaruhi mata, diantaranya :

  1. Usia lebih dari 60 tahun.
  2. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini (orangtua atau saudara kandung).
  3. Menggunakan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu yang lama, misalnya obat tetes mata kortikosteroid.
  4. Memiliki penyakit lain, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi dan penyakit anemia sel sabit.

Bagimana Cara Pencegahan dan Penanganan Glaukoma ?

Pemeriksaan dan penanganan mata rutin dapat menghindari resiko kebutaan pada penderita Glaukoma. Metode pengobatannya tergantung kondisi pasien dan tingkat keparahan Glaukoma yang diderita. Glaukoma tidak selalu dapat dicegah, tetapi ada upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata, antara lain :

  1. Mengonsumsi makanan sumber antioksidan, vitamin A dan vitamin C.
  2. Membatasi konsumsi minuman berkafein.
  3. Memosisikan bantal sedikit lebih tinggi saat tidur.
  4. Berolahraga secara rutin.

Sepenggal Kisah Pak Slamet

Setelah kita mengenal lebih dekat tentang Glaukoma, kita belajar satu nilai kehidupan lagi dari seorang pria bernama Pak Slamet. Jika Raden Ajeng Kartini memiliki kata-kata “Habis Gelap Terbitlah Terang”, justru bagi Pak Slamet adalah “Habis Terang Terbitlah Gelap”. Mengapa demikian ? Karena Pak Slamet mengalami ketunanetraan ketika beliau sedang menempuh pendidikan S2. Saat itu beliau merasa ada kelainan pada kesehatan dan matanya akibat Glaukoma, sehingga merenggut penglihatan yang dimilikinya. Namun, itu tak sampai membuatnya menjadi patah semangat dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Karena, ada sosok wanita cantik yang selalu mendampingi beliau dalam segala kondisi dan situasi. Ya, perempuan ini adalah istri dari Pak Slamet yang senantiasa mendukung dan mensupport segala aktivitas Pak Slamet. Ibarat sebuah bahan bakar, support dan semangat dari istri dan anak-anaknyalah yang menjadikan beliau dapat tegar dan sabar dalam meniti kehidupan.

Ketegaran Menjadi Kunci Kehidupan

Dari kisah Pak Slamet ini, kita dapat belajar betapa berartinya nikmat penglihatan dan kesehatan. Selain itu, kita juga dapat belajar arti sebuah ikhlas dari seorang Pak Slamet, karena apa yang kita miliki saat ini di dunia itu hanyalah sebuah titipan dari Allah tak terkecuali penglihatan kita. Maka sudah menjadi tugas kita untuk amanah dalam menjaga titipan-Nya termasuk nikmat penglihatan. Dengan nikmat penglihatan yang saat ini kita rasakan kita dapat menikmati setiap ayat demi ayat dalam membaca Al-Quran. Lantas bagaimana dengan teman-teman Insan Tunanetra ? Meski tak dapat melihat, mereka terus bersemangat untuk dapat belajar Al-Quran Braille. Al-Quran yang hadir dengan menggunakan Huruf Braille ini, membantu Insan Tunanetra untuk tetap bisa membaca setiap ayat dalam Al-Quran dengan menggunakan ujung jari-jemarinya.

Sungguh Allah Maha Penyayang

Allah Maha Penyayang, Allah menyayangi setiap hambanya yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Walaupun Insan Tunanetra tak dapat melihat secara langsung bagaimana wujud dan indahnya gemilang dunia. Kehilangan indera penglihatan bukan menjadi alasan untuk mereka berhenti berproses dalam menjalani kehidupan. Karena Allah telah memberikan mereka nikmat indera lainnya yang memiliki kepekaan lebih dibandingkan dengan orang normal pada umumnya. Bersyukur memang dapat membuat seseorang hidup dengan lebih tenang dan nyaman. Mensyukuri apa yang kita miliki membuat kita merasa cukup dan tidak cemas memikirkan apa yang akan datang ataupun yang akan hilang.

“Jika kehidupan membuat diri kita menangis, maka ingatlah ada ribuan bahkan jutaan kenangan indah yang membuat kita tersenyum.”

LSM Ummi Maktum Voice
Membuka Mata Hati Menghadirkan Al-Quran Didalam Hati

Konfirmasi Wakaf

Informasi Lengkap

Website : umv.or.id

Telepon : (022) 522 8552

WhatsApp : 0811 911 0800

FaceBook

Instagram

YouTube

Tik Tok

Copyright © 2024 Perkumpulan LSM UMMI MAKTUM VOICE