Berawal dari sebuah panggilan hati untuk selalu mempersembahkan yang terbaik kepada Allah Subhanahu wataala, serta rasa kepedulian yang tinggi terhadap saudara-saudaranya sesama penyandang tunanetra khususnya yang tinggal di daerah tempat tinggalnya yaitu kota Tasik Malaya, pak Rahmat yang baik hati ini senantiasa mengistikomahkan diri untuk memberikan manfaat sekecil apapun dalam hidupnya.
Kondisi tunanetra yang sejak lama telah dialaminya tidak menyurutkan tekad baiknya untuk mewujudkan rasa kepedulian pada sebagian rekan-rekan tunanetra dalam mempelajari ilmu kususnya ilmu Arab Braille. Berbekal sedikit kemampuan ilmu Arab Braille yang dikuasainya, beliaupun memulai kegiatan mulia itu dengan mengumpulkan satu demi satu rekan-rekannya yang tunanetra untuk kemudian diajarkannya satu, dua huruf alquran dalam huruf Arab Braille.
Adapun kendala yang selalu menjadi alasan setiap manusia dalam memperjuangkan sebuah keinginannya, pak Rahmat justru mencoba menepisnya dengan tetap menyerahkan Segala kesulitan itu pada Allah. Sejak bulan April 2011 pak Rahmat memulai kelompok belajar Alquran Braille hingga bertemunya beliau dengan LSM Ummimaktum Voice Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pemberantasan buta huruf Alquran Braille, dengan penuh keterbukaan UMV sebagai pemberi support dan pasilitator memberikan penghargaan atas kegigihan pak Rahmat dengan menyalurkan sejumlah dana pembinaan dan memfasilitasi kegiatan kelompok itu dengan satu set Alquran Braille bagi masing-masing peserta pembinaan.
Sampai saat ini Pak Rahmat yang tinggal di jalan Rumah sakit umum gang Cintarasa kota Tasik Malaya ini tetap istikomah menanamkan rasa kecintaan terhadap Alquran bersama rekan-rekannya. Semoga apa yang telah pak Rahmat lakukan dapat menjadi inspirasi bagi kita agar semakin istikomah memperjuangkan kalimah Allah Di muka bumi ini.