Tanggal 6 Juni 2017 kami mengikuti rangkaian acara tabligh akbar yang bekerjasama dengan Majelis Ta’lim Kota Baru Parahyangan.
Kegiatan ini bertempat di Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan. Tema dari tabligh akbar kali ini yaitu “Muhasabah Diri, inikah ramadhan yang terakhir?” dengan pemateri Ust. Dedi Hariadi, Lc. Kegiatan ini sudah berlangsung dari tanggal 5 Juni dan masih ada rangkaian kegiatan tabligh akbar pada hari berikutnya.
Ibu Siska Munir Ketua Majelis Ta’lim Kota Baru Parahyangan mengatakan bahwa “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghidupkan bulan suci Ramadhan serta untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu sekitar 160 orang dan sesuai dengan tema, Ustadz Dedi juga menjelaskan bahwa kita harus memperbanyak amal di bulan Ramadhan ini, karena siapa tau kita tidak sampai pada bulan Ramadhan berikutnya, maka dari itu moment ini digunakan untuk memperbanyak kebaikan.
Acara pertama dibuka dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan dengan lancar dan fasih oleh Kang Epul. Beliau adalah seorang tuna netra yang mempunyai suara yang merdu dalam membacakan ayat suci Al-Qur’an. Kecintaannya kepada Al-Qur’an membuat dia ingin belajar lebih tentang keindahaan pembacaan ayat-ayat suci dan tak jarang dia di undang ke acara-acara untuk membacakan ayat suci Al-Quran.
Di acara tabligh akbar ini kami membuka stand untuk para muwakif yang ingin menyalurkan wakaf Al-Qur’an braille, karena sesuai dengan program kami yaitu memberantas buta huruf al-qur’an braille dengan demikian kami diberikan amanah untuk mensosialisasikan program kepada masyarakat luas.
Bulan suci Ramadhan ini dijadikan moment bagi para muwakif untuk melakukan amal kebaikan dengan cara menyisihkan sebagain harta untuk mewakafkan al qur’an braille bagi para tunanetra Muslim.
Semoga amal kebaikannya di balas oleh Allah SWT.
Selain itu juga dalam acara tabligh akbar majelis ta’lim yang bekerjasama dengan kami, kegaiatan lain yaitu adanya bazar Ramadhan yang terdiri dari para pedagang atau para pebisnis, kebanyakan yang dijual dalam bazar tersebut yaitu pakaian, khimar, tas dan ada juga makanan. Hal ini tentu menjadi daya tarik serta untuk memperlihatkan semangat para pengusaha untuk mencari rezeki sekaligus datang ke majelis ta’lim pada bulan Ramadhan ini.
Seluruh panitia kegiatan tentunya merasa senang atas berjalannya acara ini, semoga dengan acara ini kita bisa lebih jauh meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dan semoga kita semakin disadarkan untuk berbuat baik, karena setiap harta yang kita miliki di dalamnya terdapat harta orang lain. Dan semoga program ini terus berjalan sehingga para tuna netra bisa lebih banyak belajar dan memperkecil angka buta huruf di kalangan tuna netra. Karena uluran tangan dari kita adalah cahaya bagi mereka.