Siapa sih Penemu Huruf Braille ?
Bisa melihat dan membaca adalah sebuah anugerah yang Tuhan berikan kepada manusia. Walau demikian, tidak semua manusia beruntung bisa melihat deretan huruf dan angka hingga membuatnya bisa membaca. Para Insan Tunanetra yang memiliki keterbatasan dalam penglihatannya tentu cukup kesulitan untuk membaca layaknya orang normal pada umumnya. Namun, dengan adanya Huruf Braille Insan Tunanetra dapat dengan mudah mengakses setiap Informasi melalui sistem penulisan Braille yang sampai saat ini banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat terlebih untuk Insan Tunanetra.
Hari Braille merupakan hari kelahiran penemu Huruf Braille bernama Louis Braille, Pria kelahiran Prancis tahun 1809. Hari Peringatan Braille Sedunia ini bertepatan dengan hari kelahiran penemu Huruf Braille itu sendiri yaitu Louis Braille pada tanggal 04 Januari.
Peringatan ini menjadi penting untuk setiap orang termasuk Non-Difabel, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Huruf Braille sebagai bentuk komunikasi yang dapat diakses Insan Tunanetra. Peringatan Hari Braille Sedunia menunjukkan setiap orang berhak atas akomodasi dan layanan yang setara. Dengan begitu, Hari Braille Sedunia adalah pengingat pentingnya aksesibilitas dan kemandirian bagi penyandang disabilitas penglihatan. Kendati PBB sudah menetapkan Hari Braille Sedunia sejak 2019, masih banyak fasilitas umum yang belum menyediakan sarana Huruf Braille dalam sarana informasi mereka.
Pentingkah Literasi Huruf Braille Bagi Masyarakat ?
Literasi huruf Braille juga merupakan faktor penting dalam pemerataan kesempatan bagi penyandang Disabilitas Netra. Melalui huruf Braille, Insan Tunanetra dapat mengakses berbagai bahan bacaan yang berguna bagi pengetahuan dan pendidikan. Melalui Braille pula, Insan Tunanetra dapat mengakses dokumen yang menjadi dasar hukum segala hak yang dimilikinya. Seiring waktu, sejumlah produsen mulai mengubah akses produk mereka. Misalnya saat ini batu bata diproduksi mirip lempengan Lego agar dapat diraba Insan Tunanetra dan Jam tangan analog juga menggunakan Huruf Braille di titik angkanya agar dapat disentuh oleh Tunanetra.
Berikut Beberapa Fakta Unik Huruf Braille :
- Braille dikembangkan oleh seorang murid di Royal Institute for Blind Youth di Paris bernama Louis Braille pada tahun 1820-an.
-
Braille bukan bahasa, melainkan kode taktil atau timbul yang memungkinkan tunanetra untuk membaca dan menulis melalui sentuhan, dengan berbagai kombinasi titik yang mewakili abjad, kata, tanda baca, simbol dan angka.
-
Kode Braille dalam setiap bahasa dapat berbeda untuk setiap aspeknya. Sistem tulisan Braille yang dinamakan tulisan singkat (tusing) atau di tingkat Internasional disebut Contracted Braille, menggunakan sistem tulisan satu huruf atau simbol mewakili satu kata.
-
Tusing atau Contracted Braille akan sangat berguna untuk menghemat ruang dan menulis lebih cepat.
-
Braille dapat digunakan pada papan nama diruang publik, tangga, jalan, ATM, dan tombol lift.
Selain itu, Ada Pula Fakta Unik lainnya :
-
Saat ini, pencatat Braille elektronik dan papan Braille memungkinkan Insan Tunanetra yang menguasai Huruf Braille untuk menjelajahi internet dan membaca halaman web dan email, serta menyimpan dan mengedit karya tulis mereka sendiri tanpa pembaca layar.
-
Beberapa game klasik yang sangat populer telah mengadaptasi versi Braille, misalnya Monopoly, Scrabble, Uno, dan permainan lainnya.
-
Berlatih membaca dan menulis Braille secara teratur dapat membantu meningkatkan kecepatan membaca.
-
Sebetulnya Indonesia telah memiliki majalah dengan format Braille yang bernama Gema Braille sejak tahun 1959. Sampai saat ini Gema Braille adalah satu-satunya majalah dengan format Braille yang diproduksi oleh Kementrian Sosial Rebuplik Indonesia melalui Balai Literasi Braille Indonesia.
-
Mempelajari Braille membutuhkan banyak waktu. Karena berkaitan dengan berbagai kombinasi titik dan kebutuhan seseorang untuk membiasakan ujung jarinya mengidentifikasi titik.
-
Tidak semua Tunanetra menggunakan Braille. Kebutuhan untuk mengembangkan sensitivitas pada ujung jari dan adanya kondisi-kondisi kesehatan tertentu yang mempengaruhi sensitivitas jari membuat belajar Braille pada usia dewasa cenderung lebih sulit.
Selamat Hari Braille Sedunia, semoga semakin banyak generasi muda yang giat belajar Braille untuk meningkatkan Literasi Braille di Indonesia.
LSM Ummi Maktum Voice
Membuka Mata Hati Menghadirkan Al-Quran Didalam Hati
Informasi Lengkap
Website : umv.or.id
Telepon : (022) 522 8552
WhatsApp : 0811 911 0800