Sabtu, tanggal 18 Juni 2011
LSM Ummimaktum Voice bersama keluarga Mahasiswa Islam Libasutaqwa (Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil bandung) Melaksanakan puncak kegiatan penggalangan wakaf Alquran Braille yang telah dilaksanakan sejak awal Juni yang lalu di lingkungan STT Tekstil.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerjasama antara LSM UMV dengan KMI Libasutaqwa dalam upaya mensosialisasikan program pemberantasan buta huruf Alquran Braille yang merupakan program utama LSM UMV. Acara tersebut dilaksanakan pukul 10 pagi bertempat di gedung serbaguna STT Tekstil jalan Jakarta no. 31 Bandung.
Acara yang merupakan rangkayan akhir dari kegiatan penggalangan wakaf itu diisi oleh beberapa sambutan, dan talk show dengan narasumber yaitu Kang Entang Kurniawan selaku ketua LSM UMV dan Ibu Lia Anisa seorang psikolog dari PR Bandung.
Dalam talk show tersebut selain memaparkan UMV bersama program pemberantasan buta huruf Alquran Braille, kang Entang juga membuka hati para peserta agar senantiasa menetapkan setiap tujuan cinta hanya kepada Allah Subhanahuataala. Ini menyambung dari tema acara panitia yang mengambil tema “Cinta Untuk Sesama”.
Sedangkan ibu Lia lebih berbicara soal respon positifnya terhadap apa yang diupayakan oleh Kang Entang bersama UMV dalam mewujudkan cinta kepada Allah dengan menebarkan cintanya pada sesamanya khususnya pada saudara-saudara yang tunanetra untuk mendapatkan Alquran Braille.
Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata oleh kedua belah pihak dan penampilan beberapa buah nasyid dari tim nasyid UMV. Berikut ini adalah petikan wawancara salahsatu pengurus UMV dari salah satu situs yang turut meliput acara penggalangan wakaf Alquran Braille di STT Tekstil Bandung tanggal 18 Juni 2011:
Minimnya informasi akan adanya Al Qur’an Braile menghambat pengadaan dan distribusi dikalangan tuna netra muslim. Selain itu karena harganya yang relatif mahal jika dibandingkan Al Qur’an biasa disinyalir menjadi hambatan tersendiri.
Demikian disampaikan Manajer Distribusi dan Pengadaan Al Qur’an Braile dari LSM Ummi Maktum Voice (UMV),Sakidi kepada wartaislam.com disela acara Penggalangan
1000 Al Qur’an Braile yang diadakan Keluarga Mahasiswa Islam (KMI) di kampus STT Tekstil Bandung,Sabtu (18/6). Sakidi menambahkan minimnya informasi tersebut salah satunya diakibatkan masih kurangnya sosialisasi akan Al Qur’an Braile baik oleh lembaga maupun kaum muslimin sendiri. Namun demikian pihaknya tetap optimis dengan dukungan semua pihak maka sosialisasi tersebut akan segera teratasi.
Alhamdulillah mereka yang sudah tahu akhirnya banyak yang peduli dan saling menginformasikan kepada yang lain, ujar pria asal Indramayu tersebut. Untuk itu UMV pun membuka peluang kepada semua pihak baik pemerintah maupun swasta untuk bisa bekerja sama dalam sosialisasi,penggalangan dana, pengadaan hingga pendistribusian Al Qur’an Braille yang masih terbatas.
Sementara itu Sakidi menyebutkan, data terakhir hingga pertengahan 2011 ini UMV sudah mendistribusikan 2700 set Al Qur’an Braille. Namun hal itu dirasa masih tidak sebanding dengan jumlah muslim tunanetra yang diperkirakan lebih dari 3 juta orang. Sakidi mencontohkan, di Cianjur sendiri diperkiraan ada 8000 muslim tunanetra sementara yang sudah didistribusikan baru 50 set Al Qur’an Braille.
Hal ini diakibatkan karena beberapa hal seperti kelangkaan. Karena Al Qur’an Braille yang tidak bisa didapat disembarang tempat. Selain itu harganya yang mencapai 1,6 juta rupiah persetnya (30 juz) juga dirasa masih berat.
Namun demikian kaum muslimin bisa berpartisipasi melalui program wakaf Al Qur’an Braile yakni cukup dengan Rp.55.000;/set (1 juz). Bagi yang ingin berpartisipasi dalam bentuk apapun bisa menghubungi Ummi Maktum Voice (UMV) di jalan Pasir Salam No.29 Bandung telpon 022-5228552 atau sms 08122162176.
Sementara itu di tempat yang sama Ketua Umum UMV,Entang Kurniawan menambahkan bahwa saat ini UMV sendiri masih fokus pada program pembinaan dan pemberantasan buta huruf Al Qur’an Braile. Saat ini masih dipusatkan di Tasikmalaya,Solo dan Bekasi.
Kita sudah mulai sejak Maret tahun ini dan akan terus kita buka di daerah lain,mohon doa dan dukungannya, pinta Entang.