Ungkapan hati Bapak Joko Susilo
Ketua Harian Masjid
DISCLAIMER
Assalamu’alaikum wr wb
Sebagian jama’ah bersujud dengan nikmat, ber AC, beralaskan karpet tebal di ruang utama masjid, akan tetapi lebih banyak jama’ah yang terpaksa menempati ’extention’ masjid Niaga Rahmat, yang tempat bersujudnya agak pengap, sedikit panas, dengan aroma terkadang menyeruak tak sedap, ditambah lantainya miring pula, karena sejatinya tempat sholat Jum’at itu sehari harinya adalah lokasi parkir.
Akan tetapi, tahukah bahwa jama’ah Jum’at masjid Niaga Rahmat yang ‘harus tersiksa’ maupun yang ’amat nikmat’ tadi adalah para pemilik hati yang begitu mulia?
Seusai sholat Jum’at kemarin, kang Entang ketua Yayasan Ummi Maktum Voice dituntun naik mimbar untuk memperkenalkan Program Al Qur’an Braille, kepada jama’ah.
Juga tentang duka dan laranya sebagai tunanetra, apa kendala dan problemnya sebagai orang yang tak bisa melihat dunia seisinya, apa resepnya dan bagaimana merubah semuanya menjadi nikmat Allah?
Bahwa ada 5 juta penyandang tunanetra di negeri ini, sementara yang memiliki Al Qur’an Braille baru 5000-an orang, semua disampaikan dengan fasih oleh kang Entang.
Saat kang Entang bertutur bagaimana beliau ingin sekali bisa menatap wajah orang2 yang dikasihi dan dicintainya seperti orang tuanya, istrinya dan anak2nya, tetapi semua tak pernah bisa terwujud. Pada saat yang sama kang Entang mengingatkan jama’ah untuk bersyukur karena jama’ah bisa menatap wajah cantik istrinya dan wajah anak2nya yang elok, tak sedikit jama’ah yang matanya terasa hangat dan berembun, fa bi ayyi aalaai rabbikumaa tukadz dzibaan.
Kang Entang bertutur bahwa untuk membaca Firman Allah, kang Entang harus menggunakan ujung2 jemarinya dengan menyentuh titik2 yang tersusun sebagai huruf Braile, sementara jama’ah bisa langsung melihat dengan jelas kitab Al Qur’annya.
Yang membuat merinding dan jama’ah harus menahan isaknya adalat kaah sang Entang teringat nasehat indah dari ayahandanya : ” Entang, kamu tidak bisa melihat di dunia karena kamu buta, tapi jangan sampai engkau juga buta di akhirat kelak, sehingga kamu tak bisa melihat wajah Allah SWT saat berjumpa denganNYA, maka meski kamu tunanetra jadilah kamu orang yang bermanfaat bagi sesama”
Membuat dan mencetak Al Qur’an Braille, kemudian membagi bagikannya kepada penyandang tunanetralah yang kemudian menjadi pilihan hidup kang Entang agar kelak bisa berjumpa dengan Allah Yang Maha Kasih.
Melalui Yayasan Ummi Maktum Voice, kang Entang mengajak jama’ah masjid Niaga Rahmat agar kelak bisa menatap ”wajah Allah” bersama, subhanallah ajakan ini disambut dengan sepenuh suka cita oleh semua jama’ah.
Ternyata tidak menjadi masalah bagi jama’ah meski ketika rukuk di tempat miring menurun tubuhnya terasa akan terjungkal, bukan alasan bagi jamaah di tempat miring menanjak ketika i’tidal badannya terasa akan terjengkang ke belakang, “mutiara tetap mutiara dimanapun dia berada”.
Dari pemilik wajah2 perindu surga itu, dalam gerakan spontanitas dan dalam hitungan menit, telah terkumpul dana yang langsung diserahkan kepada Ummi Maktum Voice melalui kang Entang ”Uluran cinta jama’ah masjid Niaga Rahmat” sebesar : Rp. 28. 406. 300,-
(Dua puluh delapan juta, empat ratus enam ribu, tiga ratus rupiah)
Subhanallah…… Allah pasti bangga memiliki hamba2 seperti jama’ah Niaga Rahmat. Satu hal yang tak akan saya lupakan adalah seru salah satu staf Ummi Maktum Voice yang menemani kang Entang saat mengetahui jumlah dana yang terkumpul : “Masya Allah!! Dari tempat seperti ini terkumpul segitu banyak? Apa karena ini bulan Ramadhan?”
Ya ya ya…teteh tadi spontan berucap, jujur dan tidak salah menilai, karena kesan tempat sholat Jum’at yang “memelas, tak ada sedap2nya sama sekali ini”
terkumpul dua juta juga sudah alhamdulillah….mungkin pikir teteh tadi begitu.
Menyikapi keterkejutan teteh tadi, salah satu bilik jantungku merespon dengan bahagia, tapi di bilik yang sebelahnya ada pilu yang tertahan, karena tempat bersujud dan berkomunikasi jama’ah Jum’at Niaga Rahmat dengan Allah memang menyesakkan dada. “Ahh!!!” Seru bilik jantungku yang ketiga “Dikasih tempat untuk Jum’atan juga sudah bersyukur, banyak gedung2 gagah lainnya tak ada masjidnya”
Jama’ah cobalah rasakan nanti, setiap kali Al Qur’an Braille sumbangan dari jama’ah dibaca oleh saudara2 kita melalui ujung jemarinya, maka tetes2 pahala akan kau rasakan menyejukkan sudut2 hatimu, Allah tak akan pernah keliru menandai amal sholeh bapak bapak semua….. Barakallahufikum…..
Wassalamu’alaikum wr wb