KISAH INSPIRASI : IBNU UMMI MAKTUM TUNA NETRA YANG DI JAMIN MASUK SURGA

KISAH INSPIRASI : IBNU UMMI MAKTUM TUNA NETRA YANG DI JAMIN MASUK SURGA

Abdullah Ibn Ummi Maktum yang nama aslinya adalah Abdullah Ibnu Umar Ibnu Syuraikh, seorang sahabat suku quraisy yang juga sepupu istri Rasullulah. Ummul Mu’minim Khadijah Binti Khuwalid RA. Bapaknya Qais bin Zaid dan Ibunya bernama Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar Ummi Maktum karena anaknya (Abdullah Ibnu Ummi Maktum) yang lahir dalam keadaan matanya buta.

Pada saat itu Ibnu Ummi Maktum adalah seorang pemuda yang masih belia, tapi hatinya benar-benar merasakan manisnya iman yang sebenarnya, karena pada saat itu beliau memperoleh hidayah untuk turut menyertai orang-orang yang telah menganut Islam pada awal sejarah permulaan Islam di Kota Makkah.

Meningkat ke usia dewasa, beliau merasakan bahwa ajaran Islam telah menjadikan hatinya bersih. Walaupun matanya tidak bisa melihat, namun beliau sama sekali tidak mengeluh dan kecewa justru beliau menjadikan semua kekurangan yang dimiliki adalah sebagai anugerah dan nikmat besar yang dikaruniakan oleh Allah. Oleh sebab itu Allah SWT memberinya kemampuan melihat ajaran Islam dengan pancaran mata hatinya.

Ada salah satu firman Allah yang beliau memaknainya dengan hati sehingga sangat melekat di dalam dirinya:

“Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka melakukan perjalanan di muka bumi, sehingga mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami, dan ada telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka mengembara pun tidak juga berguna) Sesungguhnya, bukanlah matanya yang buta, tetapi yang buta adalah hatinya, yang ada di dalam dada” (QS. Al Hajj 22:46)

Dari firman Allah tersebut, timbul keyakinan di dalam hati Ibnu Ummi Maktum bahwa Allah SWT memberikannya keistimewaan yaitu berupa kelebihan yang diberikan juga kepada orang-orang yang tidak bisa melihat dengan mata seperti beliau atau manusia lainnya yang tidak dapat melihat juga. Allah SWT membalas mereka dengan syurga selepas beliau mendengar hadits ini :

Anas Bin Malikmeriwayatkan, “ Sesungguhnya Jibril datang kepada Rasulullah yang ketika itu Ibnu Ummi Maktum sedang bersama baginda”.

Rasullulah kemudian bertanya : “Sejak kapan pandanganmu buta?”

Jawabnya, “Sejak aku lahir”

Rasulullah berkata, Firman Allah SWT “Jika aku mengambil suatu kemuliaan seorang hamba, niscaya AKU tidak akan memberi dia pengganti selain pahala syurga”

Dengan kontribusi beliau dalam penyebaran islam dan begitu tulus hatinya untuk mempelajari Islam sehingga Rasulullah SAW memuliakan Ibnu Ummi Maktum, selain beliau menjadi kumpulan pertama orang-orang yang memeluk Islam, beliau juga menjadi muazzin bersama saat Rasullulah tiba di Madinah, Ibnu Ummi Maktum sangat gembira dan bahagia, beliau menjalankan tugas sebagai muazzin dan juga senantiasa berada di saf yang awal dan sebaris dengan sahabat-sahabat Rasul yang sangat mulia.

Selain itu dengan keterbatasan yang ia miliki, ia juga turut dalam berperang, Ibnu Ummi maktum tetap membulatkan tekad untuk berperang fii sabilillah. Ia mengutarakan hasratnya ini kepada Rasull dan juga Sahabat-sahabat “Letakanlah aku di antara dua barisan sebagai pembawa bendera. Aku akan memegangnya erat-erat. Aku buta, karena itu aku pasti tidak akan lari”. Akhirnya Ibnu Ummi Maktum turut serta dalam perperang, hingga akhirnya Abdullah Ibnu Ummi Maktum gugur di medan perang bersama ratusan syuhada. Beliau syahid di jalan Allah, seorang buta yang dimuliakan nabi. Beliau berlumuran darah sambil memeluk bendera kaum muslimin.

Subhanallah, begitu mulia hatinya bahkan dalam keterbatasan pun Ibnu Ummi Maktum masih ingin terus berjuang untuk Islam. Sehingga balasan dari Allah adalah Syurga yang sangat indah.

Copyright © 2024 Perkumpulan LSM UMMI MAKTUM VOICE